Ini 5 Fakta Menarik Penulis Buku Mendunia George Orwell

Ini 5 Fakta Menarik Penulis Buku Mendunia George Orwell

Ini 5 Fakta Menarik Penulis Buku Mendunia George Orwell – Belum lama ini atau lebih tepatnya pada tahun 2018 kemarin, salah satu penerbit buku yaitu Bentang Pustaka telah mencetak buku milik penulis legendaris yang tak lain adalah George Orwell, yang berjudul 1984 dalam versi bahasa Indonesia.

Menariknya lagi, menurut Times Magazine ternyata karya yang digarap oleh George Orwell ini telah menempati jajaran buku terbaik di dunia lho! Lantas, bagaimana sih perjalanan hidup atau biografi dari sang penulis sendiri sehingga menghasilkan mahakarya yang luar biasa?

Ini Dia 5 Fakta Menarik George Orwell Si Penulis Buku Legendaris Berjudul 1984

Lahir dengan nama asli Eric Arthur Blair, penulis yang lebih sering dikenal dengan julukan George Orwell lewat karyanya yang berjudul 1984 tersebut lahir pada tahun 1903 tepatnya pada tanggal 25 Juni.

Anak dari pasangan Walmesley Blair dan juga Ida Mabel Blair ini lahir di daerah Motihari, Bengal, India. Di mana George Orwell muda berada dalam lingkup keluarga agen penjualan Inggris. Nah, untuk lebih jelasnya lagi simak 5 fakta menarik Si Penulis Buku 19184 berikut ya!

1. Background Keluarga
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, George Orwell memang hidup dalam latar belakang keluarga sebagai seorang agen penjual. Ayahnya sendiri pernah bekerja sebagai pejabat kelas rendah di pemerintahan Inggris sebagai pelayanan sipil cabang India.

Sedangkan ibunya sendiri berasal dari keluarga bangsawan yang kurang beruntung. Oleh karenanya, tak lama setelah dirinya lahir yaitu kurang lebih sekitar satu tahun George Orwell kecil dan juga kakak perempuannya dibawa oleh sang ibunda ke negara asalnya, Inggris.

2. Background Pendidikan
Pada saat menginjak usia enam tahun, George Orwell mengenyam bangku sekolah di Anglican Parish School tepatnya di daerah Henley on Thames. Berkat kemampuan intelektual yang dimilikinya tersebut, George muda pun mendapat banyak perhatian dari para guru.

Oleh karenanya, sang ibunda hendak menyekolahkan George di tempat yang lebih baik. Namun sayangnya, kondisi keuangan keluarganya pada saat itu sangat hancur sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya untuk melanjutkan ke sekolah dengan kualitas bagus.

Tidak sampai disitu, untungnya saudara ibunya yang bernama Charlez Limouzin merekomendasikan George untuk masuk ke St Cyprian’s School, Eastbourne, Sussex. Bahkan, pihak sekolah pun ikut membantu ibunda agar George bisa mendapatkan beasiswa.

Di Lingkungan St. Cyprian’s School tempatnya menimba ilmu, George merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri. Hal ini tak lain karena di sana lingkungan yang dibangun terasa sangat kental akan nuansa elitnya.

Meskipun begitu, pengalamannya di sekolah tersebut membuat George menerbitkan banyak sekali karya sastra terutama novelnya yang berjudul Animal Farm, yang tak lain juga turut mendunia selain “1984”.

Ini 5 Fakta Menarik Penulis Buku Mendunia George Orwell

3. Kehidupan Remaja

Ketika dirinya memasuki usia remaja, George Orwell dianggap mempunyai kepribadian yang kurang bagus. Hal ini disebabkan karena latar belakang keluarganya yang dianggap sebagai landless gentry.

Dengan kata lain, meskipun status sosial keluarga George Orwell berada dalam kelas bangsawan namun pendapatan yang dihasilkan justru tidak sesuai dengan yang diharapkan dan malah terjebak dalam lubang kemiskinan.

Oleh karena itu, George Orwell pun akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang universitas alias perguruan tinggi. Tidak menyerah sampai di situ, George pun kemudian melanjutkan hidupnya dengan melamar sebagai perwira polisi kekaisaran di Burma.

Nah, selama di daerah Burma, George pun akhirnya mau tak mau dipaksa untuk mengikuti bahasa lokal dan juga mempelajari budaya yang ada di sana.

Selama kurang lebih lima tahun lamanya menetap di daerah Burma, kepribadian George pun juga cenderung berubah. Di mana yang tadinya sombong kemudian menjadi seorang penulis yang mempunyai jiwa sosial dan juga hati nurani yang tinggi.

4. Rela Hidup Layaknya Tunawisma
Perubahan sikapnya tersebut didasari karena sejak setahun dirinya bertugas, George merasa muak dengan apa yang telah dia lihat. Di mana penjajahan dan juga penekanan pemerintahan Inggris di negara koloni membuatnya merasa sangat getir.

Apalagi jika melihat dirinya sendiri bekerja sebagai seorang anggota perwira polisi yang membuatnya tambah membenci sistem yang ada. Maka dari itu, George pun memutuskan untuk kembali ke negaranya yaitu Inggris dan memulai hidupnya menjadi seorang penulis.

Setibanya di Inggris, George pun juga turun langsung menjalani kehidupannya sebagai gelandangan alias tunawisma dengan cara mengenakan pakaian compang-camping hingga menggunakan nama samaran.

Dengan begitu, George pun bisa membaur bersama para gelandangan yang lain. Tidak hanya itu, dirinya pun juga sempat jatuh parah hingga uang simpanannya sampai habis karena diambil pencuri. Dia pun juga menjalani pekerjaan kasar untuk menghidupi dirinya.

5. Melakukan Kritikan Pedas Untuk Kelas Atas
Melalui karyanya, George Orwell kerap melakukan kritik pedas terhadap bangsawan kelas atas. Di sisi lain, karya yang ditulisnya tersebut juga tidak jauh dari tema ketidakadilan sosial dan juga ketimpangan hidup.

Hingga menjelang kematiannya, George masih senantiasa membenamkan dirinya sebagai seorang penulis dan bahkan kesehatannya kian menurun pada saat menuliskan karya terakhirnya yang berjudul 1984 itu.

Sepanjang harinya sebagai seorang penulis, kesehatan tubuh George Orwell sendiri terasa lebih sulit karena penyakit TBC alias tuberkulosis yang dideritanya tersebut semakin parah. Namun, hal tersebut tak meruntuhkan sisa hidupnya untuk terus menulis.

Akhirnya, George pun menjadi seorang penulis yang sangat hebat melalui karya-karya tersebut. Namun, di balik ketenarannya tersebut, tentunya ada banyak sekali serangkaian pengalaman yang telah dialaminya.

Theorwellreader – Bahkan dirinya pun sampai dijadikan salah satu tokoh filosof politik yang mempunyai pengaruh besar di dunia sastra Inggris. Maka dari itu tak heran jika banyak orang yang mengenalnya bukan?

0 Shares
Tweet
Share
Pin